Sabtu, 27 April 2013

    Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya


    Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan Kawasan konservasi yang menjadi taman nasional yang terletak di jantung Pulau Kalimantan, tepatnya di perbatasan antara provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Melawi dengan Kalimantan Tengah. Kawasan ini memiliki peranan penting dalam Fungsi hidrologis sebagai catchment area bagi Daerah Aliran Sungai Melawi di Kalimantan Barat dan Daerah Aliran Sungai Katingan di Kalimantan Tengah.
    Kawasan hutan Bukit Baka-Bukit Raya Merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan tropika pengunungan yang mendoninasi puncak-puncak Pegunungan Schwaner. Bukit Baka-Bukit Raya merupakan gabungan Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat dan Cagar Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah. Penetapan Kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 281/Kpts- II/1992, tanggal 26 Pebruari 1992 seluas 181.090 Ha.
    Kawasan hutan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya didominir oleh puncak-puncak pegunungan Schwaner. Keberadaan pegunungan tersebut merupakan perwakilan dari tipe ekosistem hutan hujan tropika pegunungan dengan kelembaban relatif tinggi (86%). 
    Tercatat 817 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 139 famili diantaranya Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Sapotaceae, Euphorbiaceae, Lauraceae, dan Ericadeae. Selain terdapat tumbuhan untuk obat-obatan, kerajinan tangan, perkakas/bangunan, konsumsi, dan berbagai jenis anggrek hutan. Terdapat bunga raflesia (Rafllesia sp.) yang merupakan bunga parasit terbesar dan juga tumbuh di Gunung Kinibalu Malaysia. Tumbuhan endemik antara lain Symplocos rayae, Gluta sabahana, Dillenia beccariana, Lithocarpus coopertus, Selaginnella magnifica, dan Tetracera glaberrima.



    Jenis burung yang menetap di taman nasional ini antara lain enggang gading (Rhinoplax vigil), rangkok badak (Buceros rhinoceros borneoensis), enggang hitam (Anthracoceros malayanus), delimukan zamrud (Chalcophaps indica), uncal kouran (Macropygia ruficeps), kuau raja (Argusianus argus grayi), dan kuau kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri). Kuau kerdil merupakan satwa endemik pulau Kalimantan yang paling terancam punah akibat kegiatan manusia di dalam hutan.

    Penduduk asli yang menetap di sekitar Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan keturunan dari kelompok suku Dayak Limbai, Ransa, Kenyilu, Ot Danum, Malahui, Kahoi dan Kahayan, walaupun demikian bahasa Indonesia sudah dimengerti oleh penduduk dan dipakai sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan pertemuan umum. Pada umumnya mereka hidup berkelompok dalam jumlah terbatas, tersebar di sepanjang sungai-sungai kecil yang bermuara di Sungai Melawi dan di Kalimatan Barat maupun Sungai Katingan di Kalimantan Tengah. Mata pencaharian mereka adalah berladang berpindah, berkebun dan memelihara ternak. Karya-karya budaya yang dapat disaksikan adalah patung-patung kayu leluhur terbuat dari kayu belian, kerajinan tangan dari rotan maupun bambu dan daun pandan serta upacara-upacara adat.
    Secara tradisional masyarakat suku Dayak tinggal sekeluarga di rumah panjang yang disebut Betang. Pemerintah desa dipegang oleh lembaga adat yang dijalankan oleh kepala adat. Hukum adat yang berlaku pada masing-masing desa umumnya mengatur hubungan sosial antar warga desa misalnya perkawinan, perceraian, pemakaian lahan, tata cara pembukaan ladang pada bekas ladang maupun hutan yang masih asli, penebangan pohon dan pemanfaatan hasil hutan.


    aliran sungai katingan kal-teng
    Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
    Bukit Baka.
    Pendakian, menyelusuri sungai dan pengamatan satwa/tumbuhan. Bukit ini mempunyai ketinggian 1.620 meter dpl, dan sering ditutupi kabut dengan suhu udara antara 15° - 20°C. Puncak Bukit Baka dapat ditempuh sekitar tujuh jam perjalanan dari Dusun Nanga Juoi Kecamatan Manukung.
    Bukit Raya. Pendakian, menyelusuri sungai dan pengamatan satwa/tumbuhan, wisata budaya. Ketinggian Bukit Raya sekitar 2.278 meter dpl, suhu udara antara 7° - 10°C. Lama pendakian dari Nanga Jelun-dung, dusun Rumokoy, Mihipit, Hulu Labang, Birang Merabai sampai ke puncak bukit sekitar 3-4 hari.
    Sungai Senamang, Sepan Apui dan Sungai Ella. Arung jeram, sumber air panas, padang pengembalaan rusa, pengamatan satwa dan air terjun.
    Atraksi budaya di luar taman nasional:
    Kaburai. Stasiun Pelatihan dan Penelitian Kehutanan yang terletak di Dusun Kaburai. Tumbang Gagu. Melihat rumah panjang tradisional suku Dayak (Betang).
    Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September setiap tahunnya
    Cara pencapaian lokasi :
    Cara pencapaian lokasi: Pontianak-Nanga Pinoh (mobil), 460 km selama sembilan jam dan dilanjutkan ke Nanga Nuak dengan speedboat selama 2,5 jam. Dari Nanga Nuak ke lokasi taman nasional selama dua jam dengan mobil. Atau dari Palangkaraya-Kasongan menggunakan mobil selama 1,5 jam, dilanjutkan menggunakan speedboat selama tiga jam menuju Tumbang Samba, dan ke Tumbang Hiran selama tiga jam dan ke Tumbang Senamang dan Kutuk Sepanggi selama dua dan empat jam.
    sumber

    Taman Nasional Danau Sentarum, KAPUAS HULU, Kalimantan Barat

    Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat
    Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan.
    Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
    Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)
    Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan sekitarnya. Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat di kolam-kolam kecil.
    Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman nasional yaitu suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan masih tradisional. Rumah panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut beragam besarnya, ada yang dihuni lima sampai delapan kepala keluarga dan ada yang dihuni 15 sampai 30 kepala keluarga. Rumah panjang yang dihuni 15 – 30 kepala keluarga, mempunyai panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6 meter. Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi tarian dayak.
    Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
    Bukit Lanjak, Nanga Kenelang dan Bukit Tekenang.

     
    Danau sentarum akan menyuguhkan anda kepuasan yang sangat eksotik ,dari pemandangan nan indah, alam yang masih asli beserta kebudayaan suku dayak yang masih murni dari campur tangan dunia.


    Melihat panorama danau, bersampan dan pengamatan satwa burung dan penelitian yang dilengkapi sarana laboratorium.

    Cara pencapaian lokasi :
    Cara pencapaian lokasi: Pontianak-Sintang-Semitau menggunakan kendaraan roda empat sekitar 11 jam atau Sintang-Semitau menggunakan longboat (bandong) ditempuh sekitar tujuh jam. Dari Semitau ke lokasi menggunakan perahu motor jurusan Lanjak. Pontianak-Putussibau dengan pesawat terbang sekitar dua jam dan dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan longboat sekitar tujuh jam












    sumber

    Jumat, 26 April 2013

    Pantai-Pantai Indah di Kalimantan Barat




    1. Pantai Batu Payung
    Pantai batu payung letak terletak di  di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Lingkungan pantainya cukup bersih dan suasananya rindahn. Pantai ini berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota singkawang, anda bisa menempuhnya dengan waktu 45 menit dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi.Terletak di Pantai Batu Payung terletak tidak jauh dari Pantai Pasir Panjang dan menawarkan sejumlah keindahan dan panorama dengan pulau-pulau kecil yang menghijau di kejauhan. 













    suasana sunset pantai batu payung yang menenangkan jiwa



    2. Pantai Kijing

    Pantai Kijing terletakdi Mempawah Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Pantai yang sangat indah dihiasi bukit serta pepohonan yang sejuk. Ada bukit yang menghadap ke pantai dan pepohonan kelapa yang berjajar rapi, ada juga lapangan gastrek menjadi unggulan berbanding pantai lainnya. Namun beberapa hal yang perlu dibenahi yaitu tangga untuk mendaki bukit perlu diperbaiki. Karena terlihat sudah tak terawat malah rumputnya yang panjang menandakan bahwa tidak pernah ada lagi yang mendaki bukit tersebut. Selain itu, patung kuda, gajah juga sudah terlihat kusam sehingga kurang.














    suasana pantai kijing yang tampak disore hari.

    3. Pantai teluk mak jantu
    Apakah anda pernah mendengar pulau Simping? pulau terkecil di dunia. Di pantai inilah pulau simping berada. Pantai Teluk Mak Jantu terletak di  kawasan sinka island kota Singkawang Kabupaten Sambas Kalimantan Barat.













    indahnya Pantai teluk mak jantu
    4. Pantai Tanjung Batu
    Untuk mencapai pantai tanjung batu pengunjung tidak perlu khawatir, pantai ini bisa dicapai dengan semua jenis kendaraan darat, roda empat ataupun roda dua. Letaknya di Kecamatan Matan Hilir Selatan Kab. Ketapang. Pantai Tanjung Batu adalah karakter pantai berpasir putih, deretan pohon cemara membuat suasana semakin apik, terdapat pula batu-batu yang menjorok ke laut. Pada musim tertentu anda bisa melihat penyu terbelur. Dan jangan lewatkan untuk melihat matahari terbenam di pantai tanjung batu.
     pantai tanjung batu
    5. Pantai Pasir Panjang
    Anda akan mendapatkan pemandangan yang luar biasa dari pantai ini, bahkan anda bisa melihat negara tetangga malaysia dari pantai ini. Pantai yang terdiri dari jejeran pohon kelapa yang berdiri gagah di atas betangan pasir putih. Pemandangan pulau-pulau di sekitarnya menjadi latar belakang yang sangat menawan. Pulau Kelapa dan Pulau Mentete menyatu dengan hutan pinus yang tertata rapi seolah membungkus pantai cantik ini. Keindahan alam yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
     penampakan pantai pasir panjang
    6. Pantai Samudra Indah
    Lokasi pantai Samudra indah berada di Dusun Tanjung Gundul desa Karimunting Kecamatan Sui Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Merupakan salah satu wisata pantai yang menjadi tujuan wisata lokal maupun mancanegara. punya potensi dan daya tarik wisatawan baik lokal maupun manca negara yang harus dikembangkan.

















    7. Pantai Gosong
    Pengunjung bisa melihat panorama pulau Semesak dari pantai ini. Bahkan wisatawan bisa mengunjunginya ketika air panatai surut. Pantai ini terletak di selatan kota Singkawang. Banyak hal yang bisa anda temukan di pantai ini, seperti lokasi untuk kberkemah dan ikan laut segar sebagai santapan kulinar khas pantai.
     
    8. Pantai Kura-kura
    Pantai Kura-Kura terletak di Kabupaten Bengkayang. Pemandangan ke arah laut natuna yang luas dan terlihat jelas beberapa pulau. Seperti pulau Kabung dan Penata. Ketika malam hari, suasana gelap akan menyelimuti karena di pantai ini belum tersedia listrik. Hanya mengandalkan sinar bulan dan cahaya bintang dilangit. Anda akan merasakan suasan yang romantis bersama sinar bulan dan bintang di malam hari. Keindahan lainnya adalah sebuah bukit yang ada di pantai ini, dari bukit ini kita dapat melihat pemandangan yang lebih indah dimana pantai akan terlihat sangat berbeda di dekat bebatuannya.

     indahnya suasana pantai kura-kura



    9. Pantai Tanjung Batu Pemangkat
    Pantai Tanjung Batu Pemangkat adalah pantai yang memiliki bebatuan yang menjorok ke laut. Bisa dikatakan sebagai pantai tak perpasir, karena di dominasi oleh batu. Pantai dilengkapi fasilitas bermain dan juga terdapat mercusuar yang menjulang tinggi. Pohon bakau juga ikut menghiasi keindahan pantai ini. biaya masuk ialah 5000/kepala.

    10. Pantai Jawai
    Untuk menuju pantai jawai kita perlu menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari pusat kota sambas.  Pantai jawa memiliki karakter pasir putih yang halus, pemandangan yang mengesankan, bukit dan batuan yang mempercantik suasana di sekitar pantai.  Pantai ini memiliki sebutan lainnya, yaitu Pantai Putri Serayi. Pantai ini biasanya ramai di kunjungi pada hari minggu, serta hari-hari besar lainnya seperti hari Lebaran. Biasanya pantai jawai juga sering dikunjungi oleh anak-anak sekolah untuk mengisi liburan setelah menempuh ujian semester dan cocok untuk camping.


    11. Pantai Selimpai
    Pantai Selimpai terletak di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi kalimantan Barat, Indonesia. Pantai Selimpai merupakan pantai yang memiliki luas 200 ha, dengan bentuk pulau memanjang, dengan pasir yang putih dan landai berserta pohon pinus yang berjejeran rapi serta tinggi menjulang. Yang paling menjadi daya tarik daripada objek wisata pantai selimpai ini adalah pantai ini menjadi tempat persinggahan penyu, yang antara lain adalah penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang.



     sumber






    Wisata bukit kelam - sintang, kalimantan barat

    Apakah anda ingin mengetahui salah satu wisata terbaik di kalimantan barat cobalah datanglah ke kabupaten sintang, terdapat tempat obyek wisata yang dinamakan batu kelam, wisata ini tergolong langka dan satu satunya di indonesia serta terdapat dua lokasi di dunia. Tidak banyak yang tahu bahwa Bukit Kelam yang terletak 20 Km dari kota Sintang, Kalimantan Barat adalah sebongkah batu raksasa yang monolit, sehingga sering diklaim sebagai baru terbesar di dunia. Karenanya Bukit Kelam sangat berpotensi dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata yang unik.
     
     
    Para wisatawan akan disuguhkan bongkahan batu raksasa dengan bentang mencapai 0,4 hektar dan ketinggian vertikal hingga mendekati 100 meter, uniknya batu ini berada pada daratan lapang yang tak di temukan perbukitan di sekeliling, lokasi yang tak jauh dari kota sintang dan jalur yang dilalu sangat bagus, menjadikan obyek wisata ini mudah dicapai serta menjadi salah satu alternatif tempat wisata favorit bagi para wisatan lokal, bukit kelam juga telah ditetapkan sebagai cagar alam oleh pemerintah seluas lebih dari 5,2 km2, mungkin menikmati alam dari kabupaten sintang yang dikenal memiliki hutan hujan tropika dari atas tebing raksasa akan membuat wisatawan terpukau sesaat.
    Namun tak hanya bukit tinggi besar ini saja yang menjadi tujuan wisata di lokasi ini, terdapat beberapa obyek wisata yang menarik lagi yang dapat menjadi pilihan seperti gua yang didiami burung walet serta wisata rohani dari gua maria yang terletak dilereng bukit ini.Bukit Kelam menawarkan pemandangan alam yang eksotis.  Selain terdapat air terjun yang airnya dimanfaatkan penduduk setempat untuk mengairi sawah,  gua alam yang dihuni oleh ribuan kelelawar, juga terdapat tumbuhan langka seperi Kantong Semar Raksasa yang dapat digunakan sebagai wadah untuk menanak  nasi dan jika beruntung anda dapat melihat Anggrek Hitam yang sedang mekar.
     
     
    Keberadaan Bukit Kelam yang seolah-olah teronggok di sebidang tanah lapang sejalan dengan beberapa legenda yang menaunginya.Menurut Versi yang saya ketahui Konon Bukit Kelam adalah sebongkah batu yang dipikul oleh seorang tokoh sakti bernama Bujang Beji dari daerah Kapuas Hulu untuk membendung sungai Kapuas di pusat kota Sintang.  Karena sesuatu hal, tali pengikat batu yang terbuat dari rumput ilalang putus sehingga batu yang dipikul Bujang Beji jatuh di kawasan lembah yang bernama Jetak.  Kalau saja Bukit kelam tidak jatuh dan Bujang Beji berhasil membendung sungai Kapuas untuk menangkap ikan, tentulah Sintang sudah menjadi danau raksasa dan Sungai Kapuas menjadi kering hingga ke hilirnya.  Untung saja hal itu tidak terjadi.  Ada juga teori yang menyebutkan bahwa Bukit Kelam adalah sebuah batu meteor yang jatuh jutaan tahun lampau.  Hal ini diperkuat dengan kontur tanah menuju Bukit Kelam dari arah Sintang yang bergelombang seakan terdorong oleh bukit Kelam yang jatuh ke bumi dari arah berlawanan.  Entahlah?
     
    Meskipun sering diklaim sebagai batu terbesar di dunia, Bukit Kelam jelas kalah terkenal dengan sejawatnya yang terletak di Benua Australia yaitu Ayers Rock.  Meskipun dimensi Ayers Rock sedikit lebih kecil dari bukit kelam, namun dunia justru lebih mengenal Ayers Rock sebagai batu monolit yang terbesar di dunia.  Dapat dipahami bahwa Bukit Kelam belum dikemas dengan baik sebagai daerah tujuan wisata, bahkan nyaris bernasib ‘Kelam’ seperti namanya.  Semoga ke depannya Bukit Kelam dapat dikelola dengan baik dan layak dijadikan tempat yang tidak boleh dilewatkan jika hendak berkunjung ke Kalimantan Barat.